Cerpen trio koplaaa, part 2 :)


Maaf baru dilanjut, maaf kalau cerpennya tambah gaje..
Happy reading guys^^ :)

Mereka berdua sering sekali kaya kucing dan tikus tapi sebenernya mereka hanya bercanda.. tapi karna bercandanya yanu selalu membuat jihan marah, yanu sering jadi sasaran nya.. salah satu komik karya jihan nur azizah yang menurutnya layak untuk diterbitkan pun jadi sasaran bercandaan.. komiknya itu berjudul gayus, ia mungkin terinspiarasi oleh tokoh gayus sang korupsi negara itu yang sedang terkenal beritanya dimana2..
“shev, kamu kalau gede mau kaya si gayus ya? Korupsi negara terus dapat pergi ke bali” celetuknya dan menyanyikan lagu gayus yang sengat membahenol
“ngga lah, enak aja kamu. itu tuh si yanu mau kaya si gayus” ucap aku
“jihan.. jihan.. mirip gayus deh ini..” ucapnya dan menunjukan gambar yang mirip gayus di komik buatan jihan itu
“parah banget kamu yanuu, aku itu bukan mirip gayus tapi mirip selena gomez. Liat aja muka aku, badan aku langsing kan kaya selena gomez” ucapnya membela dirinya, yanu yang mendengar itu hanya tertawa2 saja
“selena gomez dari mana kamu? Dari ujung monas?” canda aku sambil geleng2 kepala dan menghela nafas
Candaan itu yang mungkin masih teringat jelas..
Ditengah2 semester kelas delapan jihan dan  aku  yang selalu menjaili yanu dan membuat yanu jengkel pun akhirnya membalas kejailan jihan..
“yanu, yanu ih sakit. Uratnya pada keluar semua” ucap jihan kesakitan karena dipelintir
Yanu yang dijailin jihan sampai robek bajunya pun hanya diam tak menghiraukan hal itu.. berhari2 setiap hari jihan dan aku memanggil dia ngga pernah dijawab, dipanggil ngga pernah nengok..
“yanu..  yanu... yanuu.. ih yanu marah..” ucap jihan sambil menggoyang2 kursi yanu, tapi masih aja ia sama sekali tak menghiraukan itu
“eh.. itu si yanu marah ya?” tanya jihan
“ngga tau dah, kayanya sih begitu liat aja kalo dipanggil2 ngga pernah nengok. Kamu sih ngerobekin bajunya dia” ucap aku
“ih ngga, itu ngga sengaja. Masa cuman ditarik tapi ngga kenceng langsung robek” terangnya
“atuh kamu main tarik tarikan, jadi marah kan.. hayolohhh” ucap aku
Hal itu yang mungkin menyebabkan ia marah dan membuat aku & jihan risih dengan marahnya dia.. pada waktu sepulang sekolah di jalan melihat yanu jalan didepan aku pun mengejar dia..
“yanuu.. yanuu.. kamu marah ya ama aku sama jihan” ucap aku menghampirinya, tapi dia hanya diam tak menjawab apapun
“yanuu... tapi itu kan jihan yang yang selalau ngejailin kamu. Kok kamu marah itu dia ngga sengaja kok.. kamu jangan marah apaa” terang aku, dan lagi2 ia hanya terdiam sambil terus jalan berlalu pergi
Besoknya disekolah ia belum menyapa kami, tapi seperti biasa jihan mengawali pembicaraan..
“yanuuu…” ucap dia, dia pun menengok ke arah jihan
“kamu udah ngga marah yanu?”  ucap aku , dia pun hanya cengar cengir
Ujian kenaikan kelas sudah dilaksanakan, raport sudah diagikan, dan hari ini adalah hari ini adalah penentuan kelas. Jihan dan yanu dengan orang tuanya yang sudah dapat kelas..
“jihannn, kamu udh dapet? Dpt kelas berapa?” tanya aku dan menghampirinya
“aku dpt kelas IX.9, cepet sana kamu ke dalem kelas ini” ucapnya sambil menunjukkan kelas
“IX.9? kalo yanu dapet kelas berapa?” tanya aku lagi
“ngga tau, dari tadi aku ngga ngeliat dia” jawabnya
“itu si yanu” ucap aku sambil menunjuk ke arah nya
“dia sama orang tuanya, udah cepet kamu masuk” ucapnya
Aku pun masuk ke kelas itu dan akhirnya giliran nomor urut aku, dengan rasa yang camur aduk dan akhirnya pun aku mendapat kelas yang sama dengan jihan yaitu kelas IX.9  … akhirnya masuk hari pertama sekolah aku dan jihan mencari kesana kesini untuk mencari yanu tepi akhirnya yanu ada di kelas IX.10 samping kelas kita berdua. Sebelum masuk sekolah kita sudah janji akan tukeran kado tapi, hal itu diundur pada saat kita perpisahaan.

Komentar

Postingan Populer