Kalimat terakhir raika

Kalimat terakhir raika


Sinopsis :
Di suatu kelas ada seorang perempuan yang bernama kirei, dia adalah perempuan yang berparas sangat cantik, pintar, pendiam, dan ramah. Di dalam kelasnya ada seorang teman laki-laki yang sangat aneh dari segi penampilan ataupun sifatnya , dia bernama raika. Mereka tidak saling kenal satu sama lain, tetapi lambat laun mereka saling kenal, kemudian menjadi akrab dan akhirnya timbul suatu rasa dari hati rai. Rai sangat mencintai kirei, awalnya kirei tidak sama sekali mencintai rai karena sikap dan sifat rai yang sangat tidak baik. Tetapi setelah melihat kesungguhan rai, reikha dan kirei pun bersama. Dan waktu pun cepat berlalu, lambat laun rei menjadi sosok yang lebih baik. Tetapi ada suatu hal yang tidak diketahui oleh kirei, ternyata rai mempunyai penyakit kronis. Hari demi hari mereka lewati bersama hingga suatu hari, rai mengalami batuk yang sangat hebat hingga mengeluarkan darah dan akhirnya rai pingsan dan dibawa ke sebuah rumah sakit. Dokter menyatakan bahwa rai mengalami penyakit jantung kronis yang sangat parah. Rai mengucapkan terakhir dengan mata berkaca kaca rei mengucapkan kalimat “I love you kirei” dihadapan kirei dengan terbata-bata, dan akhirnya rai menghembuskan nafas terakhirnya di sisi kirei.




Kalimat terakhir raika

             Seperti biasa kirei yang akrab dipanggil rei melakukan aktifitas sehari-harinya yaitu sekolah, rei yang berparas sangat cantik. Semua orang sangat mengaguminya, siapa yang tidak mengaguminya?. Ketika sedang berlangsung pelajaran ada dua orang yang berisik dan mengganggu pelajaran didalam kelas, hingga dua orang tersebut dihukum didepan kelas, ia bernama raika dan tomi. Rei sangat bingung dengan penampilan raika, kirei memperhatikannya “orang itu kok aneh sekali ya?” ucapku dalam hati dengan sedikit bingung. Jam istirahat pun berbunyi, aku dan teman-teman ku lekas pergi ke kantin, tetapi raika mencegat ku “Gua raika, orang yang tadi di hukum dan orang yang lu perhatiin” ucap rai dengan percaya diri. “aku kirei, maaf aku ngga merhatiin kamu kok” jawabku santai. “oke, aku aku mungkin terlalu percaya diri” ucapnya meledek ku dan ia langsung pergi meinggalkan kirei.
Hari demi hari rei dan rai semakin akrab hingga suatu hari rai merasakan perasaan yang berbeda kepada kirei, rai semakin bingung pada perasaannya “Rai, kenapa sih lu? Apa ini yang namanya jatuh cinta? Apa mungkin?” ucap raika dengan kesal, “hah? Lu suka sama gua? Wah udah agak miring ini orang” ceplos salah satu teman laki-lakinya. “Apaan sih lu, gua masih waras” ucap rai dan langsung meninggalkan temannya.
Pada suatu hari sepulang sekolah rai dan rei selalu pulang bersama, pada saat diperjalan rai terus memikirkan hal itu “apa bener gua cinta sama kirei?” ungkap hatinya dengan kesal. Hingga rai tiba-tiba menghentikan motornya di tengah perjalanan, mereka berhenti pada sebuah taman yang sangat indah. Rai mengajak rei untuk masuk ke taman tersebut, “rai ngapain kita ke taman? Kita mau piknik ya? Atau mau belajar bareng” ucap kirei yang sangat polos. Rai semakin bingung dengan perasaannya hingga ia memohon di hadapan kirei “kirei, entah gua ngga ngerti sama perasaan gua sekarang. Gua merasa ada hal yang berbeda akhir-akhir ini sama lu, gua baru paham kalau gua selama ini suka dan cinta sama lu kirei” ucap raika dengan terbata-bata dengan ekspresi wajah yang bingung. Dengan heran kirei menjawab “rai jangan bercanda ih, bangun malu diliatin orang lain” dan berusaha menagajak rai berdiri. “ini serius kirei, gua sayang sama lu kirei. Would you be my girlfriend?” ucap rai dengan terbata-bata. Dengan wajah bingung dan heran kirei menjawab “maaf banget yang sebesar-besarnya rai, aku ngga bisa menerima kamu?”, “ kenapa kirei? Aku sayang kirei” ucap rai dengan wajah yang sedih. “bukan begitu rai, sebaiknya kamu ubah ” ucap kirei memberi kepastian dan membantu rai berdiri. “rai, coba kamu rubah perilaku kamu dahulu, kamu rubah perilaku buruk kamu menjadi lebih baik. Aku yakin kamu bisa kok melakukan itu, aku akan bantu kamu dalam hal itu” ucapku kepada rai.
Setelah kejadian tersebut, rai dan rei menjadi sahabat. Rai yang tidak terlalu pintar dalam hal pelajaran meminta ajarkan kepada kirei yang sangat ahli dalam pelajaran tersebut, “ya ampun, susah banget sih ini soal apa ujian hidup sih sama-sama bikin kepala botak” ucap rai dengan kesal sambil memegang kepalanya. “baru soal begini udah nyerah, apalagi soal yang begini?” ucap kirei sambil memberi kertas yang berisi soal yang sangat sulit. “Hah? Ini soal atau ujian alien sih? Hurufnya aneh aneh banget. Ya ampun rei ada kamera ngga sih gua nyerah dah” jawab rai dengan wajah kesal.
Mereka selalu belajar bersama, kirei dan rai selalu bergantia-gantian untuk saling mengajarkan, hingga ia semakin hari demi hari ulangan dan tugas-tugas rai mendapatkan hasil yang bagus. “kirei, thanks you gua dapat hasil yang memuaskan” ucap rai dengan sangat bahagia. “hehe iya sama-sama, itu juga karena usaha dan niat kamu” jawab ku. “sebagai ucapan terimakasih, bagaimana nanti pulang lu gua traktir sesuka lu” ucapnya. “oke, yeay ditraktir lagi” ucapku dengan sangat senang.
            Pada saat sedang asyik bercanda, tiba-tiba rai mengalami batuk yang sangat hebat, sehingga rai pergi ke kamar mandi, dia membalikkan telapak tangannya “darah? kabuh lagi?” ucapnya dan langsung buru-buru membersihkan telapak tangan dan mulutnya, ia segera kembali ke kelas. Di depan kelas kirei menunggu rai, rai yang melihat dari kejauhan segera mengelap sekitar mulutnya “kirei ngga boleh sampai tahu, bersikap santai rai” ucap rai memberi semangat kepada dirinya. Dari kejauhan kirei memanggil “reikaa” dengan lantang, rai pun segera menghampiri kirei. “rai kamu ngga kenapa-kenapa kan? “ tanya kirei yang khawatir dan panik. “hehe, tenang kok Cuma batuk biasa” ucap rai mengelak.
            Keadaan rai semakin memburuk, rai semakin sering batuk darah dan wajah nya terlihat pucat. Kirei dan rai lebih sering mengahabiskan waktu bersama, setiap waktu istirahat merka habiskan untuk mengobrol dan bercanda bersama. Perilaku dan sifat rai pun semakin lama semakin baik, kirei yang merasakan perubahan tersebut sangat kagum terhadap rai. Dan rai pun semakin menyayangi kirei yang sudah membuat rai berubah menjadi lebih baik.
           Pada saat sepulang sekolah, rai sudah berjanji mentraktir kirei sepuasnya. “rai, jadikan traktirannya?” ucap kirei. “iya jadi kok, aku traktir kamu ditempat makan yang dekat taman ya” ucap rai. Sampai pada tempat makan tersebut mereka memesan dua bungkus dan mengahabiskan makanan tersebut bersama di taman tersebut. Disaat sedang menyantap makanan tersbut rai terus menutup hidungnya “rai kamu kenapa kok hidungnya ditutupin?” ucap kirei. “sebentar ya kirei, aku mau kesana sebentar” ucap rai yang langsung menuju kran air dekat taman terebut. “darah? Aku mimisan lagi?” ucapku dalam hati dan segara membersihkan dan segera kembali dan mengatakan kepada kirei bahwa tidak terjadi apa-apa.
            Rai langsung menghadapkan arah pandangan nya kepada kirei “kirei, jadi apa jawaban kamu?” ucap rai dengan wajah serius. “rai, aku juga ngga terlalu paham sama perasaan aku. Kamu sudah buktiin kalau kamu bisa melewati itu, maaf aku udah buat kamu nunggu” jawab ku. “jadi, jawaban kamu?” balas rai. “yes, i would be your girlfriend” ucapku dengan terbata-bata. “terimakasih kireiiiii, kamu sudah buat aku sangat bahagia diharii ini” ucapnya sambil ingin mendekati ku, “hmm, belum mukhrim” ucap ku polos, “oh iya maaf, aku bahagia banget soalnya” ucapnya sangat gembira.
           Hari itu adalah hari yang sangat spesial sekali, mungkin hari tersebut adalah hari yang sangat menggembirakan sepanjang tahun. Hari esoknya rai tidak masuk kesekolah, menurut keterangan rai izin. Dan meninggalkan suatu short message kepada kirei “kirei, aku minta maaf hari ini aku tidak bisa menemani kamu seperti biasanya. aku izin ada kepeluan penting yang mendadak, jangan kangenin rai ya” ucapnya via bbm.
           Pada hari besoknya rai masuk seperti biasa, rai tidak menceritakan kepada kirei tentang keperluan penting apa kemarin. Sepulang sekolah rai berjanji menceritakan semuanya kepada kirei di taman seperti biasa. Sepulang sekolah, rai tampak tidak seperti biasanya wajahnya sangat pucat dan sangat serius. “rai, kamu tidak apa-apa kan? Wajah kamu sangat pucat hari ini” tanya ku dengan khawatir. “ngga kok, iya aku deg-degan disamping bidadari ku makanya muka ku seperti pucat” ucap rai mengalihkan pembicaraan.
            Pada saat sedang asyik bercanda berdua di taman, rai mengalami batuk yang sangat hebat dari biasanya. batuk yang kali ini sangat parah hingga rai mengeluarkan darah dari batuknya “rai, kamu batuk darah. Kamu kenapa rai? Sebentar ini kamu elap pakai tisu aku ya” ucap ku sangat panik dan khawatir. Hingga akhirnya rai pingsan tepat dipangkuan kirei saat itu kirei pun panik dan memimta tolong membawakan rai ke rumah sakit terdekat oleh warga sekitar tersebut.
            Sampai dirumah sakit, di ruangan rai tersebut sudah hadir orang tua dan juga kirei yang setia menunggu disamping rai. orangtua rai yang memandangi rai dengan penuh air mata yang menetes tepat diwajah mereka. hal tersebut membuat kirei tambah bigung. Kirei yang tidak tahu sama sekali penyakit rai tersebut menanyakan hal tersebut pada dokter dan dokter tersebut menjawab “rai tervonis penyakit jantung kronis sudah sejak enam bulan yang lalu, sekarang keadaannya sudah sangat parah dan menghawatirkan. Mungkin umur rai tidak akan lama lagi” ucap dokter tersebut dan membuat seketika nafas berhenti sejenak ketika mendengar ungkapan dokter tersebut, tiba-tiba air mata jatuh dengan sendirinya mengenai wajah ku. Semakin lama air mata tersebut tidak berhenti-berhentinya, kedua orang tua rai memberi kan ku pengertian dan mereka sudah mengikhalaskan rai untuk pergi. Tetapi kirei dan rai baru saja bersama, hal ini sangat sulit untuk menerima kenyataan. Akhirnya kedua orang tua rai mengajakku untuk shalat besama untuk meminta doa kepada allah.
Sudah dua jam lebih rai tidak sadarkan diri, kedua orangtua nya berada disamping kanan rai dan kirei berada disamping kiri rai. mereka sangat menunggu rai, hingga akhirnya rai sadarkan diri dan memfokuskan arah pandangannya pada kedua orang tuanya “mah, pah maafin raika yang belum bisa bahagiin kalian. Dosa rai udah sangat besar kepada mama dan papa” ucap rai dengan terbata-bata karena terdapat selang yang membantu pernafasanya, kedua orang tua rai mengangguk dan mama rai tak kuasa menahan tangis dan akhirnya tangisan itu pecah ketika mama rai mencium kening rai. rai pun memfokuskan arah pandangannya kepada kirei “kirei, maaf aku belum bisa bahagiain dan menemani kamu. I LOVE YOU KIREI” ucap rai dengan terbata-bata dan mata yang berkaca kaca. Seketika itu air mata kirei pun pecah dan tidak kuat lahi untuk melihat kenyataan ini. Rai menghembuskan nafas terakhirnya diruangan tersebut, air mata yang keluar dari mata kirei tidak henti-hentinya mengalir membasahi wajah cantinya kirei.
             Sekarang hanya tinggal kenangan yang ada. kirei dan, rai hanya maut yang dapat memisahkan mereka. Kirei lebih sering menghabiskan waktu ditempat peristirahatan rai, kirei selalu menceritakan semua hal kepada rai hingga akhirnya kirei pun tertidur di atas pusaran rai.











"Sesungguhnya cinta sejati hanya dapat dipisah kan oleh sang pencipta, tetapi cinta tersebut akan abadi terukir dilangit dan dihati mereka"

Komentar

Postingan Populer